POEM : Tinta Biru
Aku hanya ingin kemudahan agar aku bisa melupakannya
Kapalku tak pernah berlabuh, layarnya koyak terhempas angin laut, hingga akhirnya dia karam pada samudra yang dalam
Rembulanku menangis,
Mengiringi denting hatiku pada kisah rindu
Pada langit yang kelabu
Aku ikhlaskan dia untuk dimiliki hati yang lain
Ujung penantianku berada pada titik temu
Nyatanya hatiku dan dia tak pernah berkalibrasi menjadi satu
Kesalahanku yang larut pada imajinasi kalbu
Pada akhirnya aku yang menuai tinta biru
Komentar
Posting Komentar