DUNIA YANG TERSELIP PADA TUMPUKAN KERTAS

 hai teman-teman, apa kabar? semoga kalian semua sehat dan bahagia selalu ya!

Mungkin di antara kalian ada yang sedang UTS atau bahkan ada yang sudah selesai? wah senangnya yang sudah selesai UTS buat yang belum selesai tetap semangat ya i know it's hard time to do UTS di masa pandemi yang kuliahnya online terus dan pastinya agak lebih susah buat nangkep materinya i feel u gais  but keep doing it guys! hope it will end really soon, Aamiin.

Kali ini aku mau nulis tentang sesuatu yang mungkin beberapa kalian susah untuk melakukannya. Kira-kira apa hayo? Coba tebak! jangan bilang susah move on 😒 xixi bukan itu gais 😋

Aku mau cerita tentang membaca. Mungkin bosenin ya tapi coba dulu deh kalian simak sampai selesai siapa tau langsung dapat ilham untuk jadi suka membaca. Terutama kalian yang udah mahasiswa nih hayoo siapa yang masih susah untuk suka baca? minimal baca wattpad lah wkwk.

Seperti yang kita tahu , di Indonesia sendiri minat baca masih sangatlah kurang. Kalau katanya UNESCO aja minat baca indonesia masih 0,001% berarti setiap 1000 orang di Indonesia hanya 1 orang saja yang suka membaca. huftt klise sih tapi rumit 😊

Bagiku membaca sudah termasuk pada rutinitas ku karena aku pikir dengan membaca it's the way to feed my brain terutama membaca buku. Banyak teman-teman di sekeliling terdekat ku atau yang udah pernah ke rumah ku yang di Jogja tanya, kenapa di rumah mu banyak sekali buku Nin? Jawabannya sih simple selain buat pajangan wkw karena sekeluarga ku hobi membaca. Nanti aku bagi tips bagaimana pola asuh ayah ibu ku mendidik anaknya (aku dan kakakku) agar kami suka membaca.

Aku mulai dikenalkan buku oleh orang tua ku sejak usia kurang lebih 2 tahun. Awalnya hanya melihat dan membolak balik halaman dan sejak kecil sebelum tidur selalu dibacakan buku cerita oleh ayah atau ibu. Aku ingat sekali ketika aku kecil dulu kalau ayah membacakan buku cerita tentang cerita rakyat Nusantara kaya Timun Mas, Si Kancil, Cindelaras, dll. Nah kalau ibu itu buku cerita nabi baik yang bahasa inggris maupun bahasa Indonesia. Karena saking seringnya dibacakan cerita aku sampai hafal tiap halaman pada buku cerita ku sampai kadang-kadang aku gantian sama ibu untuk membacakan walaupun aku tidak  benar-benar membaca sih wkwk. Lalu selanjutnya aku mulai dikenalkan huruf-huruf dan mulai belajar kata-kata sederhana seperti mengeja namaku sendiri karena pembiasaan itu katanya ibu sebelum masuk TK aku sudah lancar membaca. Buku pertama yang genre nya agak berat yang pertama kali aku baca ketika aku berusia +/- 6 tahun judulnya "kisah kisah kebijaksanaan china klasik" dan itu masih menjadi salah satu buku favorit ku sampai sekarang.

Ketika aku sudah mulai bisa membaca buku sendiri keluargaku selalu menerapkan jam belajar sehabis maghrib TV tidak boleh dinyalakan (jaman dulu belum ada gadget btw) ketika itu kakak sudah SMA jadi dia belajar sendiri dan yang lain membaca buku, atau ibu mengajari ku membaca ataupun berhitung. Kebiasaan lain yang kuingat adalah aku selalu disuruh untuk membawa majalah bobo (dulu langganan bobo) ataupun buku setiap kali pergi yang agak lama seperti ketika menunggu antrian dokter, ketika ikut ibu ke kantor, dan masih banyak lagi. Ayah dan ibukku jarang sekali membelikan aku mainan sebagai reward ya pernah sesekali tapi mereka lebih sering untuk membelikanku buku. Seperti contoh ketika aku dapat ranking di sekolah mereka memberikan hadiah dengan mengajakku ke toko buku dan aku bebas pilih buku apapun yang aku mau tapi dengan syarat harus dibaca. Oiya satu lagi, dulu aku ingat sekali ibu sering merekomendasikan aku buku untuk dibaca dan kemudian setelah selesai membaca aku diminta untuk menceritakan isi buku tersebut seperti membuat resensi tapi secara lisan.

Banyak sekali teman-teman disekitarku sangat susah untuk bisa membaca buku. Padahal saat ini akses buku sangatlah muda dan banyak yang gratis xixi. Memang membaca tidak harus dari buku , belajar tidak hanya dengan membaca buku. Membaca sebenarnya adalah makna untuk kita agara kita menjadi berilmu dan melek dunia. Terkadang banyak orang yang suka bertanya sesuatu yang bahkan sudah dituliskan dan informasi yang sudah tertera tapi karena mereka tidak mau membaca pada akhirnya sibuk bertanya kesana kemari. 

Kalian harus coba deh gimana rasanya menjadikan buku sebagai salah satu bagian dari hidup dan rutinitas pasti nanti kecanduan, yakin deh. Buku online juga boleh ga harus buku yang berwujud tumpukan kertas yang diberi sampul. Nanti kalau kalian sudah menjadikan buku sebagai bagian hidup dan rutinitas nanti kalian aku menyadari bahwa terdapat dunia yang terselip pada tumpukan kertas (:

Waduw panjang juga ya wkw untuk kalian yang udah membaca sampai  sampai sini terimakasih ya! semoga ilmu yang aku bagikan ini bermanfaat xixi

wait.. ini aku mau kasih tunjuk perpustakaan kecil yang ada di rumahku di jogja siapa tau bisa jadi referensi buku yang bisa kalian baca.








 Jangan tanya ya kenapa mayoritas buku ekonomi wkwkwk 

okei thankyou for reading, See you !

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berpriviladge? Dilarang Speak Up.

Tidak Semua Harus digenggam

POEM : Kau ingin apa?